Sosialisasi Pembudayaan Gemar Membaca Dalam Rangka Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2023 Kec. Pringsewu Kab. Pringsewu
Kabupaten Pringsewu memberikan sosialisasi transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial di desa yang berada di Kabupaten Pringsewu.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan peran perpustakaan sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong peningkatan Indeks Desa Mandiri (IDM).
Dalam setiap desa, sosialisasi transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial ini diikuti oleh beberapa perwakilan dari unsur BPD, LKD, guru/tenaga kependidikan, Tim Penggerak PKK dan Karang Taruna.
Acara Tersebut di Buka Oleh Bapak San Basri, SE.MM. yang dalam hal ini Mewakili Bupati Pringsewu. melalui Sosialisasi Bpk. San Basri mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk melaksanakan program pembudayaan gemar membaca tingkat Kabupaten Pringsewu.
“Sosialisasi transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial ini merupakan langkah awal sebelum dibentuknya Perpustakaan Desa (Perpusdes) untuk memberikan pemahaman bahwa perpustakaan itu tidak hanya untuk meminjam buku saja tetapi juga sarana informasi melalui jaringan internet,” katanya.
Menurut Bpk San Basri, perpustakaan bisa menjadi pusat semua kegiatan masyarakat mulai dari tempat diskusi hingga rekresasi masyarakat. Oleh karena menjadi tempat rekreasi, perpustakaan disarankan juga dilengkapi dengan kantin.
“Ini merupakan pendekatan yang diberikan kepada masyarakat agar terbiasa datang ke perpustakaan. Sebab perpustakaan merupakan media untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum,” jelasnya.
Setelah sosialisasi jelas, nantinya akan diberikan pelatihan kepada para calon pengelola perpustakaan desa terkait dengan pelatihan menyusun program sesuai potensi yang ada di desanya.
“Fokus program yang bisa disusun adalah untuk meningkatkan pola pikir dan pengetahuan masyarakat. Sehingga nantinya bisa dipilih program apa yang bisa dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki desanya,” terangnya.
Lebih lanjut menerangkan transformasi perpustakaan desa berbasis inklusi sosial ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Antusias masing-masing desa tergantung dari kepala desa dan pelopor yang ada di desa. Melalui keberadaan perpustakaan desa banyak yang bisa dieksplor dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat. Dengan kata lain, semua potensi yang ada di desa bisa dijual dengan adanya perpustakaan,” tegasnya.
Dengan adanya perpustakaan desa ini Dinas Terkait mengharapkan mampu meningkatkan minat baca masyarakat dan menambah literasi masyarakat. Serta memudahkan masyarakat menyelesaikan permasalahan hidupnya agar bisa lebih baik.
“Selain itu bisa menambah wawasan masyarakat. Namun yang tidak kalah pentingnya bisa memanfaatkan keberadaan perpustakaan desa untuk meningkatkan perekonomian di desanya melalui teknologi digital,” pungkasnya.